Niazah Minta Kuliner Aceh Harus Siap Hadapi MEA

Niazah Minta Kuliner Aceh Harus Siap Hadapi MEA
HABADAILY.COM - Makanan khas asal Aceh dinilai siap menghadapi pasar bebas Asia Tenggara atau yang biasa disebut dengan Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Hal tersebut disampaikan oleh ibu gubernur Aceh, Niazah A Hamid saat mengunjungi Kenduri Apam dalam Festival Kuliner Aceh di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Senin (08/07/2015).
"Melihat banyak ragamnya kuliner Aceh, saya rasa kita bisa bersaing menghadapi MEA nanti," kata Niazah Hamid kepada wartawan.
Menurutnya, kuliner Aceh akan siap bersaing dengan kuliner-kuliner lainnya dengan syarat kualitas kuliner Aceh harus ditingkatkan. Kata dia, peningkatan kualitas itu mencakup perbaikan kemasan, produksi dan promosi yang disesuaikan dengan permintaan pasar.
"Kalau semua persyaratan itu bisa dipenuhi, mudah-mudahan Aceh bisa bersaing dengan pasar bebas nati," katanya.
Ibu Gubernur Aceh yang juga akrab disapa Ummi itu juga berharap, Festival Kuliner Aceh mampu mendorong sekaligus menjaga khasanah kuliner Aceh di bumi Serambi Mekkah itu.
"Makanya dengan acara-acara seperti ini kita kembali mencoba menjaga makanan tradisi yang kita miiliki dan jangan sampai hilang karena hadirnya makanan modern," jelasanya
Berdasarkan catatan Lembaga Peubeudoh Sejarah, Adat dan Budaya (Peusaba) saat ini terdapat 154 macam makanan khas yang ada di Aceh. Seluruh makanan khas Aceh itu ikut ditampilkan dalam ajang Festival kuliner Aceh 2015 yang berlangsung 7-9 Juni 2015.
Diantara masakan khas Aceh yang poluler di tampilkan adalah kuah beulangong (kari kambing khas Aceh), gulee eungkot paya (gulai ikan payau khas Aceh), sie seuop (olahan daging sapi dengan bumbu bawang putih dan jahe), sie reuboh (olahan daging sapi dengan cuka enau), bieng teupeuleumak (gulai kepiting khas Aceh), dan gulee rampoe (sayur bening khas Aceh) dan lain sebagainya.[acl]

0 komentar: