Unik dan Enak Kuliner Khas Aceh

Gulai Kari Kambing/Sapi Ayam Tsunami/Ayam Tangkap

Mendengar nama Aceh mungkin hampir tidak ada yang tidak tahu nama salah satu Provinsi paling ujung barat Indonesia. Provinsi yang memiliki 23 kota/kabupaten ini dikenal dengan banyak nama diantaranya Serambi Mekah dan Tanah Rencong. Aceh pun pernah menjadi pusat perhatian ketika masih dalam masa konflik dengan Gerakan Aceh Merdeka.
Setelah kejadian Gempa dan Tsunami, Aceh semakin dikenal luas. Aceh pun semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Ketika mengunjungi suatu tempat, hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah mencicipi kuliner khas daerah tersebut.
Di Aceh memiliki ragam makanan yang khas. Berikut saya akan merekomendasikan makanan yang tidak hanya enak, tetapi juga memiliki keunikan dari segi nama makanan, bahan maupun cara penyajiannya.

Ayam tangkap
Bagi yang berkunjung ke Aceh pasti penasaran dengan menu yang satu ini. Ayam tangkap memang sangat tersohor bagi turis yang memilih Aceh sebagai destinasi wisata. Ayam tangkap memiliki bahan dasar ayam yang digoreng dengan bumbu-bumbu. Keunikannya adalah ketika disajikan, ayam goreng tersebut tersembunyi dibalik cabai hijau dan dedaunan seperti daun temurui, daun pandan dan lain-lain yang semuanya digoreng, sehingga disebut ayam tangkap karena untuk menikmatinya harus dicari-cari dulu. Keunikan dari menu ayam tangkap terletak pada daun kari dan pandan yang ternyata garing dan dapat dimakan.

Kuah Pliek U
Kuah khas Aceh ini begitu nikmat jika disajikan dengan nasi putih panas dan ikan asin. Sekilas kuah ini hanya terdiri dari beberapa  sayuran dan bumbu rempah-rempah. Namun sesuai namanya, kuah pliek-u ini memiliki bahan dasar pilek-u yang menambah aroma dan kelezatan. Pliek u ini berasal dari daging buah kelapa yang dikeringkan dan  difermentasikan sedemikian rupa sehingga berwarna coklat kehitaman dan memiliki cita rasa yang khas.
Pliek-u bukan hanya menajdi bahan dasar kuah ini saja, pliek-u juga kerap menjadi bumbu untuk rujak seperti sawo mengkal, pepaya mengkal, buah rumbia dan sebagainya. Buah-buahan yang mentah tersebut memiliki cita rasa kelat, namun ketika dicampur dengan pliek-u akan tidak berasa kelatnya buah tersebut.

Kuah Jruek
Sekilas kuah jruek memiliki penampilan seperti kuah pliek-u, namun dari segi rasa dan bahan dasar berbeda. Mungkin hampir tidak ada yang menyangka kuah jruek memiliki bahan dasar durian. Namun ketika dicoba, akan terasa citarasa durian yang khas. Kuah jruek merupakan makanan khas dari Aceh Barat.
Biasanya bumbu kuah jruek dibuat ketika sedang ada musim durian. Awalnya kuah jruek dibuat untuk mengantisipasi banyaknya buah durian sehingga durian diolah menjadi bumbu dengan cara diasamkan namun tidak sampai memiliki kandungan alkohol sehingga masih halal untuk dikonsumsi. Dalam Bahasa Indonesia, jruek berarti diasamkan.

Kuah Beulangong Khas Aceh Besar
Bagi yang terbiasa menikmati suatu acara syukuran atau di Aceh biasa disebut khanduri, sudah populer dengan kuah beulangong (kuah belanga). Kuah yang biasa berisi campuran daging biasanya juga didampingi oleh ptongan buah pisang ataupun nangka.
Nah di Aceh besar, kuah beulangong memiliki ciri khas tersendiri. Kuah yang berbahan dasar daging kemudian dicampur dengan batang pisang. Mungkin bagi sebagian orang masih merasa batang pisang lumayan aneh untuk bisa dimakan, termasuk saya sendiri. Ketika pertama kalinya saya mencoba, tidak ada yang terlalu aneh malah sama enaknya ketika saya menikmati kuah beulangong nangka atau pisang.

Asam Sunti
Asam sunti bukan sejenis lauk, tapi asam sunti merupakan bahan dasar dari makanan khas Aceh. Makanan-makanan yang berbahan dasar asam sunti, seperti kuah pliek-u dan keumamah. Cara pembuatan asam sunti yaitu dengan cara belimbing wuluh dijemur di terik matahari, kemudian dicampur garam, kemudian dijemur lagi hingga kering berwarna kecoklatan. Proses itu dilakukan berkali-kali. Asam sunti juga menjadi bahan dasar dari bumbu mie Aceh yang fenomenal.

Keumamah (Ikan Kayu)
Keumamah memang lauk yang paling menjadi makanan khas di Aceh. Bukan hanya karena gurihnya, tapi uniknya dari bahan dasarnya. Ikan kayu sebenarnya adalah hasil olahan dari ikan tongkol (tuna) yang telah direbus kemudian dijemur sampai kering sehingga ikan terasa keras seolah-olah seperti kayu.
Untuk bisa menjadi keumamah, ikan kayu diiris tipis kemudian dimasak dengan bumbu-bumbu. Cita rasa yang khas membuat kita ingin mencobanya lagi. Keumamah juga menjadi lauk favorit pada saat berpergian karena bersifat tahan lama sehingga mudah untuk dikonsumsi. Setelah Tsunami yang menimpa Aceh, kini banyak pengusaha penjualan ikan kayu yang sering menjadi oleh-oleh, cukup praktis karena kita hanya tinggal memasaknya saja untuk menikmatinya.

Sambai On Peugagan
Makanan ini menjadi sangat populer di Aceh kita bulan Ramadhan tiba. Banyak yang menjadikan sambai on peugagan sebagai lauk nasi pada saat waktu berbuka tiba. Sambai on peugagan memiliki bahan dasar yang cukup kas seperti daun peugagan, bunga kala dan lain-lain yang menjadikannya menu favorit keluarga di Aceh.

Kopi Tubruk
Aceh terkenal sebagai negeri 1000 warung kopi sangking menjamurnya warung kopi di setiap sudut Aceh. Pecinta kopi dan pendatang biasa menikmati kopi hitam atau pun sanger. Di salah satu kabupaten di Aceh kita biasa menikmati kopi aceh dengan sensasi berbeda. Jika biasa minum kopi dengan menyeruput langsung di cangkir, maka di Kabupaten Aceh Barat ada yang namanya Kopi Tubruk.
Kopi ini disajikan dengan cara alas mulut cangkir ditaruh alas cangkir dan kemudian dibalik. Untuk meminumnya tinggal memutar secara perlahan cangkir tersebut, kemudian kita menyeruputnya dengan sedotan. Cara seperti ini disajikan bukan tanpa alasan. Kopi yang digunakan merupakan kopi tubruk yang memiliki ampas. Cangkir kopi dibalik agar ampas kopi tubruk mengapung keatas sehingga air kopi yang berada dialas cangkir tidak bercampur dengan ampas kopi. Nikmatnya kopi pun semakin bertambah karena tidak terasa ampas kopinya.

sumber : atjehpost.com


0 komentar: